ANALISIS TATARUANG PERKANTORAN (OFFICE LAYOUT) DI JURUSAN AKUNTASI FE UNESA

NAMA : AINUR ROCHMAH
KELAS : PAP 13A/ NO. 21
NIM : 13080314041

A. PENDAHULUAN

         Dalam dunia perkantoran saat melaksanakan kegiatan tatausaha, suatu faktor penting yang dapat menentukan kelancarannya yaitu penyusunan tata ruang kerja dan alat perlengkapan kantor dengan sebaik – baiknya. Namun faktanya, di Indonesia tataruang perkantoran masih kurang mendapat perhatian dari instansi pemerintah maupun swasta. Tidak jarang juga terlihat pegawai perkantoran mondar – mandir dalam bekerja, itu semua diakibatkan oleh kurang diperhatikannya tataruang perkantoran yang seharusnya diterapkan.

          Rumusan masalah dalam paper ini adalah apakah perancangan tataruang sudah sesuai dengan asas - asas yang tepat dalam perkantoran?, apakah cara penyusunan perabot sudah tepat seperti yang dianjurkan?, dan apa sajakah persyaratan lingkungan fisik yang telah dipenuhi dalam pengaturan tataruang perkantoran?.

           Tujuan yang diharapkan dalam penyusunan paper ini yaitu 1. Untuk mengetahui apakah teknik perancangan tataruang perkantoran sudah tepat sesuai dengan asas – asasnya. 2. Untuk mengidentifikasi apakah penyusunan perabot perkantoran sesuai dengan yang dianjurkan. 3. Untuk  menyebutkan persyaratan lingkungan fisik apa saja yang telah dipenuhi dalam pengaturan tataruang perkantoran.

         Dalam penulisan paper ini, saya menggunakan dasar teori yang di dukung dalam buku karya The Liang Gie tahun 2007 yang berjudul Administrasi Perkantoran Modern Edisi Keempat (Dengan Tambahan), Kota Yogyakarta, Penerbit : Liberty,  Bab IX TATARUANG PERKANTORAN (OFFICE LAYOUT) Halaman 186 – 220 .

B. PEMBAHASAN

        Dalam pembahasan ini maka di bawah ini akan saya uraikan satu – persatu secara lebih detailnya sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan di atas.
1. Di ruang kelas.

Lokasi : Ruang kelas di gedung G7.01.03 di FE Unesa

Lokasi : Ruang kelas di gedung G2.01.05

A. Perancangan Tataruang 

        Dalam mengatur perancangan maka terdapat suatu asas – asas di dalamnya yang harus dipenuhi agar perancangan tataruang tersebut dapat diatur dengan baik. Asas – asas tersebut meliputi asas mengenai jarak terpendek, asas mengenai rangkaian kerja, asas mengenai penggunaan segenap ruang, dan asas mengenai perubahan susunan tempat kerja.

        Pada kedua ruang kelas yang tampak pada gambar diatas, yang dapat dianalisis dari perancangan tata ruang yaitu :

Asas – asas

        Asas mengenai jarak terpendek, asas mengenai rangkaian kerja, asas mengenai penggunaan segenap ruang, dan asas mengenai perubahan susunan tempat kerja yang terdapat dalam ruang kelas diatas dapat saya simpulkan bahwa penyusunan tataruang kelas diatas sudah sesuai dengan asas – asas yang ditentukan diatas. Berikut adalah uraiannya :

  • Asas jarak terpendek 

Dalam ruang kelas pada masing – masing gedung telah terpenuhi yaitu antara meja dosen dengan bangku mahasiswa sudah ditata sedemikian rupa sehingga baik antar tiap mahasiswa, maupun antar mahasiswa dengan dosen telah ditata agar lebih dekat sehingga terdapat jarak terpendek di kelas untuk proses pembelajaran berlangsung.

  • Asas mengenai rangkaian kerja

Dalam kelas tersebut telah dikelola dengan baik yang menjadikan suatu pekerjaan bergerak maju dari permulaan  dikerjakan sampai selesai. Dalam hal ini misalkan saja seorang dosen yang menggunakan LCD Proyektor yang berhadapan dengan layar screen yang menghadap sehingga dosen menjelaskan tanpa harus mondar – mandir.

  • Asas mengenai penggunaan segenap ruang

Gambar di atas menunjukkan bahwa penggunaan segenap ruang telah dimanfaatkan sebagaimana mestinya secara efektif  sehingga pada ruang kelas di atas tidak terdapat ruang kosong yang dapat membuat sisi ruangan menjadi tampak kosong.

  • Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja

Asas ini juga telah dipenuhi dalam pengaturan tataruang di kelas – kelas pada tiap gedung di atas. Karena misalkan saja bangku mahasiswa yang ditata berdekatan namun terdapat sekat di tengah dan depan agar apabila dosen menyuruh bekerja kelompok bersama kelompoknya maka bangkunya dapat dengan mudah di putar ke segala arah dan posisi.

B. Penyusunan Perabot

       Dalam kelas dari masing – masing gedung telah dikelola secara sama dengan menyusun tataruang dalam kelas dengan bentuk Kelas / Workshop karena disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang memang banyak dalam ukuran kelas yang ada. Dengan keterangan bahwa bangku mahasiswa ditata berjajar secara rata dan tersusun secara rapi dengan meletakkan meja dosen pada tiap ujung ruangan kelas yang ada sehingga apabila dosen menjelaskan materi maka dengan bentuk ruangan berbentuk kelas diharapkan mahasiswa hanya terpusat ke arah dosen di depan dengan LCD Proyektor di tengah – tengah akan menjadikan mahasiswa terpusat pandangannya ke depan.

C. Persyaratan Lingkungan Fisik

      Dalam kelas persyaratan lingkungan fisik yang telah disediakan yaitu seperti kebersihan kelas yang selalu terjaga dan dibersihkan oleh petugas kebersihan, ruang yang luas, suhu udara yang layak, ventilasi, penerangan cahaya yang maksimal karena terdapat 4 lampu, fasilitas kesehatan (toilet) yang telah disediakan. Berikut ini ada beberapa yang saya uraikan yaitu :

  • Cahaya 
Cahaya lampu yang ada di dalam kelas yang saya observasi yaitu jenis cahaya langsung, dimana cahaya ini memancar langsung dari sumbernya de permukaan meja sehingga menimbulkan kelelahan pada mata.

  • Warna 
Warna dinding kelas pada tiap gedung adalah hamper sama yaitu berwarna medium kuning kecoklatan yang mempunyai prosentase pemantulan terhadap cahaya dari lampu sebesar 63% sehingga tidak terlalu menyilaukan mata.

  • Udara
dapat melaksanakan seluruh kegiatan di kelas dengan nyaman.

  • Suara
Keadaan dinding – dinding kelas apabila kelas yang ada di lantai 1/dasar sudah sangat bagus keadaannya karena dindingnya sangat tebal sehingga suara akan mengendap di dalamnya dan kebisingan tidak bisa masuk kedalam dan mengganggu. Namun apabila kelas yang ada di lantai 2 yang penyekatnya bukan dinding melainkan kayu sehingga menyebabkan suara tiap ruang bercampur dan menjadi gaduh sehingga mengganggu proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

2. Di Ruang Dosen

Lokasi : Ruang Dosen di gedung G7 lantai 1  

A. Perancangan Tataruang 

     Pengelolaan perancangan tataruang dalam suatu perkantoran terdapat suatu asas – asas di dalamnya yang harus dipenuhi agar perancangan tataruang tersebut dapat diatur dengan baik. Asas – asas tersebut meliputi asas mengenai jarak terpendek, asas mengenai rangkaian kerja, asas mengenai penggunaan segenap ruang, dan asas mengenai perubahan susunan tempat kerja. Berikut ini adalah uraian hasil observasi saya di ruang dosen jurusan akuntansi fakultas ekonomi Unesa :

  • Asas mengenai jarak terpendek

Di dalam ruangan dosen yang saya observasi, asas pengaturan tataruang yang ada di dalamnya menurut saya kurang tepat. Karena peletakkan meja seperti meja rapat yang berbentuk meja bundar dengan banyak kursi ini menyebabkan rangkaian kerja para dosen berpusat pada 1 meja besar bundar yang berada di tengah – tengah ruangan. Namun tidak efektif karena seperti printer, lemari dan lainnya masih berada di pinggir – pinggir ruangan yang menyebabkan dosen harus berjalan dan berdiri mondar – mandir dari tempat duduknya apabila membutuhkan sesuatu dari lemari atau lainnya. Hanya ada beberapa tempat dosen yang sudah tepat, namun itu Cuma untuk beberapa dosen tertentu dan tidak semua memiliki ruangan kecil bersekat seperti pada gambar karena peletakan meja, kursi, lemari, printer dan telepon yang peletakannya sudah efektif dan efisien.

  • Asas mengenai rangkaian kerja

Dalam pengaturan tataruang yang hanya tepat untuk ruang kecil bersekat untuk beberapa dosen saja, itu menjadikan dosen yang memiliki ruang kecil bersekat sudah berbentuk lurus posisi kerjanya dari pekerjaan awal sampai selesainya. Namun, bagi dosen yang tempat duduknya di tengah menjadikan ia harus bergerak maju mundur duduk berdiri dalam menyelesaikan tugas yang dimiliki apabila ingin mengambil sesuatu di tempat yang ada di belakang atau depannya.

  • Asas mengenai penggunaan segenap ruang

Untuk asas ini menurut saya sudah cukup efektif karena seluruh ruangan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menata tata letak perabot yang telah disediakan dalam ruangan.

  • Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja

Perubahan susunan tempat kerja dalam ruang dosen ini menurut saya sudah cukup baik, karena apabila posisi dalam ruangan ini ingin diubah tidak harus mengeluarkan biaya yang besar karena terdapat sekat yang terbuat dari kayu sehingga mudah untuk di bongkar dan di tata ulang yang lebih baik.

B. Penyusunan Perabot

           Perabot yang disediakan dalam ruang dosen ini terdapat dua jenis yaitu meja tunggal yang ada di ruang kecil bersekat dan meja yang menempel pada dinding. Lalu jenis meja yang kedua yaitu sebuah meja besar berbentuk bundar yang ada di tengah – tengah ruangan yang mungkin bisa di gunakan untuk melakukan rapat.

C. Persyaratan Lingkungan Fisik

       Persyaratan yang disediakan dalam ruangan dosen ini meliputi hal – hal berkut ini seperti kebersihan ruangan, luas kantor yang memadai, suhu udara yang baik, ventilasi, penerangan cahaya yang cukup, fasilitas kesehatan, air minum, tempat duduk, lantai yang kesat. Berikut ini uraiannya:

  • Cahaya
Cahaya yang disediakan berupa jenis cahaya langsung yang dipancarkan oleh lampu ke permukaan meja. Karena meja yang ada diruangan ini berwarna cokelat gelap maka tidak terlalu membuat mata menjadi silau sehingga cahaya yang dipantulkan dapat diredam oleh warna gelap pada meja.

  • Warna
Warna pada dinding ruangan ini adalah berwarna kuning kecokelatan. Namun karena meja kerja berwarna kayu sehingga prosentase pantulan cahaya dari lampu yang dihasilkan sebesar 42 % sehingga tidak terlalu menyilaukan mata.

  • Udara
Udara dalam ruangan ini sudah cukup untuk membuat dosen menjadi nyaman karena terdapat 2 AC di dalamnya.

  • Suara
Dalam ruang dosen ini sudah kedap suara karena ruangan ini dibuat dengan tembok yang berukuran tebal dan besar sehingga suara dari luar tidak akan bisa masuk yang berarti tidak akan bisa mengganggu kegiatan yang ada didalam ruangan dosen ini.

3. Di Ruang TU Jurusan Akuntansi

 Lokasi : Ruang TU Jurusan Akuntansi di gedung G7 lantai 1 

A. Perancangan Tataruang 

        Mengatur tataruang dalam suatu perkantoran terdapat suatu asas – asas di dalamnya yang harus dipenuhi agar perancangan tataruang tersebut dapat diatur dengan baik. Asas – asas tersebut meliputi asas mengenai jarak terpendek, asas mengenai rangkaian kerja, asas mengenai penggunaan segenap ruang, dan asas mengenai perubahan susunan tempat kerja. Berikut ini adalah uraian hasil observasi saya di ruang tatausaha jurusan akuntansi fakultas ekonomi Unesa :

  • Asas mengenai jarak terpendek

Di dalam ruangan TU Jurusan akuntansi yang saya observasi, asas pengaturan tataruang yang ada di dalamnya menurut saya sudah cukup tepat karena meja-meja staf TU di tata berhadap – hadapan sehingga terjadi rangkaian kerja jarak terpendek antar staf. 

  • Asas mengenai rangkaian kerja

Dalam pengaturan tataruang yang berhadap – hadapan antar staf, itu menjadikan staf TU  sudah berbentuk lurus posisi kerjanya dari pekerjaan awal sampai selesainya berada di tempat duduk yang sama tanpa harus berpindah tempat. Namun, bagi dosen yang tempat duduknya di belakang yang lainnya ini menjadikan ia harus bergerak maju mundur duduk berdiri dalam menyelesaikan tugas yang dimiliki apabila ingin mengambil sesuatu di tempat yang ada di belakang atau sampingnya.

  • Asas mengenai penggunaan segenap ruang

Untuk asas ini menurut saya sudah cukup efektif karena seluruh ruangan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menata tata letak perabot yang telah disediakan dalam ruangan.

  • Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja

Perubahan susunan tempat kerja dalam ruang TU ini menurut saya sudah cukup baik, karena apabila posisi dalam ruangan ini ingin diubah tidak harus mengeluarkan biaya yang besar karena tidak terdapat sekat apapun yang menghalangi posisi tempat duduk sehingga mudah untuk di ubah posisinya dan di tata ulang yang lebih baik.

B. Penyusunan Perabot

       Perabot yang disediakan dalam ruang TU ini terdapat dua macam posisi dan mejanya, yaitu ada beberapa staf TU yang mejanya diletakkan berhadapan dengan bentuk meja yang sangat sesuai dengan kebutuhan yaitu meja yang berhadapan untuk 4 orang staf dan ada satu yang menghadap ke dinding sendirian. Dan penataan lemari besi yang menempel tembok sangat tepat dilakukan untuk menopang kekuatan dari tembok itu sendiri dan untuk ke efektifan juga agar tertata rapi.

C. Persyaratan Lingkungan Fisik

      Persyaratan yang disediakan dalam ruangan TU ini meliputi hal – hal berkut ini seperti kebersihan ruangan, luas kantor yang memadai, suhu udara yang baik, ventilasi, penerangan cahaya yang cukup, fasilitas kesehatan, air minum, tempat duduk, lantai yang kesat. Berikut ini uraiannya :

  • Cahaya

Cahaya yang disediakan berupa jenis cahaya langsung yang dipancarkan oleh lampu Neon ke permukaan meja. Karena meja yang ada diruangan ini berwarna cokelat gelap maka tidak terlalu membuat mata menjadi silau sehingga cahaya yang dipantulkan dapat diredam oleh warna gelap pada meja.

  • Warna

Warna pada dinding ruangan ini adalah berwarna kuning kecokelatan. Namun karena meja kerja berwarna kayu sehingga prosentase pantulan cahaya dari lampu yang dihasilkan sebesar 42 % sehingga tidak terlalu menyilaukan mata.

  • Udara

Udara dalam ruangan ini sudah cukup untuk membuat dosen menjadi nyaman karena terdapat AC di dalamnya. Karena hanya ada beberapa orang saja di ruangan in maka AC yang disediakan juga hanya 1 buah saja sesuai dengan bentuk ruangannya yang tidak terlalu besar.

  • Suara

Dalam ruang TU Jurusan Akuntansi ini kedap suara karena ruangan ini dibuat dengan tembok yang berukuran tebal dan besar sehingga suara dari luar tidak akan bisa masuk yang berarti tidak akan bisa mengganggu kegiatan yang ada didalam ruangan TU ini.

      Demikian pembahasan analisis atas observasi yang telah saya lakukan di Ruang Kelas, Ruang Dosen dan Ruang TU Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Unesa.

C. KESIMPULAN

      Dari seluruh pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka yang dapat disimpulkan dari analisis atas observasi di ruang kelas, di ruang dosen dan ruang TU jurusan akuntansi fakultas ekonomi unesa bahwa dari aspek perancangan tataruang baik di kelas, di ruang TU, dan di ruang Dosen seluruh aspek hampir telah dipenuhi. Namun pada ruang dosen bagi dosen yang ditempatkan di meja bundar di tengah – tengah menyebabkan ia harus maju mundur apabila ia membutuhkan sesuatu karena semua perabot dan lainnya diletakkan di belakang meja bundar tersebut. Pada ruang kelas yang hanya bersekat kayu yang ada di lantai 2 dalam gedung belum diatur sedemikian rupa sehingga kebisingan masih sangat mengganggu kelas yang lainnya.

      Dari segi penataan perabot pada semua ruang saya simpulkan bahwa semuanya telah tertata dengan tepat pada semua ruang yang telah di observasi, baik di ruang kelas, di ruang dosen, maupun di ruang TU semuanya sudah diletakkan berdasarkan asas – asas yang menjadi patokan.

      Dari segi persyaratan lingkungan fiisik hampir semua aspeknya telah dipenuhi seperti kebersihan yang harus dijaga, luas kantor yang memadai, suhu udara yang pas, adanya ventilasi, penerangan cahaya yang cukup, fasilitas kesehatan, air minum, tempat duduk, lantai yang kesat semuanya sudah disediakan, namun ada yang kurang seperti adanya alat penjagaan kebakaran seperti alat pemadam kurang di perhatikan keberadaannya dan kelengkapannnya.

D. SARAN

        Sebaiknya walaupun tiap ruang baik ruang dosen, ruang kelas, maupun ruang TU walaupun sudah diatur tataruangnya sedemikian rupa, namun kerapian dari tempat tersebut sangat tidak diperhatikan, karena yang telah saya jumpai adalah tempat yang mejanya tidak pada posisinya terlebih lagi kursi seperti berserakan tidak rapi. Alat – alat kecil yang disediakan di meja pun seperti berserakan.

        Untuk ruang bersekat sebaiknya perlu mendapat perhatian khusus agar nantinya tidak akan mengganggu berlangsungnya kegiatan dalam menyelesaikna semua pekerjaan.

     Sebaiknya dalam tiap gedung juga harus dilengkapi dengan tempat untuk cuci tangan agar kebersihan selalu terjaga. Dan alat – alat pemadam seharusnya dilakukan pengecekan secara berkala apakah kelengkapan dan kegunaan alat- alat masih terlindungi dan nantinya dapat digunakan dengan baik atau perlu diadakan perbaikan.



2 komentar:

  1. Terimakasih, saya sangat terbantu dgn materi ini,sangat bagus !

    BalasHapus
  2. sebagai bahan ajar di dikelas !

    BalasHapus

Silahkan berkomentar dengan sopan